BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Untuk
mengetahui ketercapaian suatu tujuan kegiatan diperlukan evaluasi. Suatu kegiatan dapat diketahui atau
ditentukan tarap kemajuannya dengan adanya evaluasi.
Dalam
pendidikan Islam evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan
Islam yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk
mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan
Islam dan proses pembelajaran.[1] Dengan
kata lain penilaian atau evaluasi digunakan sebagai alat untuk menentukan suatu
tujuan pendidikan apakah sudah tercapai atau belum.
Atau untuk melihat sejauh mana hasil belajar siswa sudah mencapai tujuannya.
Dalam
makalah ini penulis akan menyajikan hal-hal yang menyangkut evaluasi pendidikan Islam,
mulai dari pengertian, tujuan, unsur-unsur, macam-macam, syarat-syarat dan prinsip-prinsip evaluasi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian
dan tujuan evaluasi pendidikan?
2.
Apa saja unsur-unsur
evaluasi dalam pendidikan?
3.
Apa saja
macam-macam evaluasi pendidikan?
4.
Bagaimana syarat-syarat dan prinsip-prinsip evaluasi?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian dan tujuan evaluasi pendidikan.
2.
Mengetahui
unsur-unsur evaluasi dalam pendidikan.
3.
Mengetahui
macam-macam evaluasi pendidikan.
4.
Menjelaskan syarat-syarat dan prinsip-prinsip evaluasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Tujuan Evaluasi Pendidikan
Menurut Bloom
et. al (1971), “Evaluation, as we see it, is the systematic
collection of evidence to determine whether in fact certain changes are taking
place in the learners as well as to determine the amount or degree of change in
individual students.”
Artinya:
Evaluasi, sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis
untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa
dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.[2]
Ada juga yang mengatakan, “Pofessional judgment or a
process that allows one to make a judgment about the desirability or value of
something.”
Artinya: pertimbangan profesional atau suatu proses yang
memungkinkan seseorang membuat pertimbangan tentang daya tarik atau niai
tertentu.[3]
Menurut Cross (1973: 5), “Evaluation is a process
which determines the extent to which objectives have been achieved.”
Artinya: Evaluasi merupakan proses yang menentukan
kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat dicapai.[4]
Evaluasi dapat diartikan sebagai proses
membandingkan situasi yang ada dengan kriteria tertentu dalam rangka
mendapatkan informasi dan menggunakannya untuk menyusun penilaian dalam rangka
membuat keputusan.[5]
Tujuan utama melakukan evaluasi adalah untuk mendapatkan
informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh
siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.[6]
B. Unsur-unsur Evaluasi dalam Pendidikan
Evaluasi dalam pendidikan sangat diperlukan dalam
pendidikan Islam. Sedangkan unsur-unsur evaluasi dalam pendidikan adalah
sebagai berikut:
1. Unsur evaluator,
2. Unsur yang dievaluasi,
3. Unsur materi,
4. Unsur-unsur keshahihan hasil evaluasi,
5. Unsur pengakuan terhadap hasil evaluasi.
Dari kelima unsur di atas dapat kita contohkan dari Al-Qur’an
surat Al-Baqarah ayat 31-32.
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu Allah
berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu, jika kamu memang
orang-orang yang benar.” Mereka menjawab: “Maha suci Engkau, tidak ada yang
kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”” (Q.S. Al-Baqarah:31-32).
Pertama, unsur evaluator yang dalam hal ini Allah SWT, yang
sekaligus merangkap sebagai guru yang mendidik Nabi Adam as. Kedua, unsur
yang dievaluasi, yang dalam hal ini Nabi Adam as., yang juga sebagai murid yang
mendapatkan pelajaran dari Allah SWT. Ketiga, unsur evaluasi yang
dievaluasi, yang dalam hal ini adalah segala sesuatu yang telah diajarkan oleh
Allah SWT kepada Nabi Adam as. Keempat, unsur kesahihan hasil evaluasi,
yang dalam hal ini pengakuan dan penilaian yang jujur dari para malaikat yang
mengakui kemampuan Nabi Adam as. sebagai hasil didikan yang diberikan oleh
Allah SWT. Kelima, unsur pengakuan terhadap hasil evaluasi, yang dalam
hal ini para malaikat menyatakan hormat dan apresiasi yang tinggi terhadap Nabi
Adam as.[7]
C. Macam-macam Evaluasi Pendidikan
Pertama, evaluasi formatif. Evaluasi ini ditujukan untuk mengetahui hasil
kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru dan dicapai oleh
pesert didik. Evaluasi ini dilakukan karena manusia memiliki banyak kelemahan
dan berawal dari ketidaktahuan. Kedua, evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang
dilakukan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah
mengikuti pelajaran dalam suatu caturwulan, satu semester, atau akhir tahun dalam
rangka menentukan jenjang berikutnya. Ketiga, evaluasi placement
(penempatan). Evaluasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik sbelum mengikuti pelajaran, serta menentukan bidang studi atau
jurusan yang akan dipilihnya. Keempat, evaluasi diagnosis, yaitu evaluasi yang
ditujukan untuk mengetahui dan menganalisis tentang keadaan peserta didik, baik
yang berkenaan dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi, maupun hambatan yang
dijumpai dalam kegiatan belajar mengajar.[8]
D. Syarat-syarat dan Prinsip-prinsip Evaluasi
Syarat-syarat evaluasi di antaranya yaitu, persyaratan validity,
reliable, dan efisiensi. Validity terkait dengan hal-hal yang
seharusnya dievaluasi yang diketahui dan diselidiki, dan soal-soal disusun
dapatmemberikan gambaran keseluruhan dari kesanggupan anak mengenai bidang
tertentu.[9] Valid,
menurut Gronlund (1985) dapat diartikan sebagai ketepatan interpretasi yang
dihasilkan dari skor tes atau instrumen evaluasi.[10] Reliable
terkait keterpercayaan, yaitu bahwa soal yang disusun dapat memberikan
keterangan tentang kesanggupan peserta didik yang sesungguhnya, serta tidak
menimbulkan tafsiran yang beraneka ragam.[11] Hal
ini juga dapat diartikan sama dengan konsistenti atu keajegan.[12]
Adapun efisiensi, berkaitan dengan kemudahan dalam pengadministrasian,
penilaian, dan interpretasinya.[13]
Selanjutnya
prinsip-prinsip evaluasi tersebut diantaranya: prinsip kesinambungan
(kontinuitas), menyeluruh (komprehensif) dan objektivitas. Kontinuitas terkait
dengan keberlangsungan evaluasi tersebut dalam kurun waktu tertentu yang
dilaksanakan secara terus-menerus. Komprehensif terkait dengan materi evaluasi
yang mencakup kepribadian, ketajaman hafalan, pemahaman, ketulusan, kerjinan,
sikap kerjasama, tanggung jawab dan sebagainya, atau yang lebih dikenal dengan
istilah kognitif, afektif dan psikomotorik. Adapun objektif terkait dengan
kenyataan yang sebenarnya, serta tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat
emosional dan irasional, serta yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan
belajar mengajar.[14]
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Pertama, evaluasi adalah proses membandingkan situasi yang ada dengan
kriteria tertentu dalam rangka mendapatkan informasi dan menggunakannya untuk
menyusun penilaian dalam rangka membuat keputusan.
Kedua, tujuan utama melakukan evaluasi adalah untuk
mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan
instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.
Ketiga, unsur-unsur evaluasi dalam pendidikan adalah unsur evaluator, unsur yang dievaluasi, unsur materi, unsur-unsur keshahihan hasil evaluasi, unsur pengakuan terhadap hasil evaluasi.
Keempat,
macam-macam evaluasi pendidikan yaitu, evaluasi formatif, evaluasi sumatif, evaluasi placement (penempatan), evaluasi diagnosis.
Kelima, syarat-syarat evaluasi di antaranya yaitu,
persyaratan validity, reliable, dan efisiensi. Dan prinsip-prinsip evaluasi diantaranya adalah prinsip
kesinambungan (kontinuitas), menyeluruh (komprehensif) dan objektivitas.
B.
Saran dan
Harapan
Dari sedikit
uraian yang telah terpapar pastinya masih banyak ditemukan
kekurangan-kekurangan. Sehubungan dengan itu kami menunggu saran dari para
pembaca agar makalah ini lebih baik lagi. Kami harap makalah ini bermanfaat dan
dapat menambah wawasan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, 2005. Evaluasi Pendidikan. cet. ke- 3. Jakarta: Rineka Cipta.
Ramayulis,
2008. Ilmu Pendidikan Islam. cet. ke 10. Jakarta: Kalam Mulia.
Sukardi, M, 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip
& Operasionalnya. cet. ke- 1. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Nata, Abuddin, 2010. Ilmu Pendidikan Islam. cet. ke- 1. Jakarta: Kencana.
Silverius, Suke, 1991. Evaluasi Belajar dan Umpan
Balik. Jakarta: PT Grasindo.
0 komentar:
Posting Komentar